Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Pentingnya Sekolah Perencanaan Wilayah dan Kota di Indonesia

Pentingnya Sekolah Perencanaan Wilayah dan Kota di Indonesia Perencanaan Wilayah dan Kota adalah program studi yang berkaitan dengan berbagai bidang ilmu yang lain, baik ilmu keteknikan maupun sosial ekonomi. Yang diharapkan dari lulusan PWK adalah mereka mempunyai ciri khas yaitu cara berpikir yang runtut dan sitematis. Karena dalam program studi PWK tidak hanya belajar perencanaan wilayah dan kota saja tetapi belajar keseluruhan proses yang ada, atau biasa disebut orang sebagai POAC: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Setelah membuat rencana, harus ada proses yang dijalankan agar hasil rencana tersebut tetap baik dan berada pada rel yang benar. Oleh karena itu, rencana perlu diimplementasikan (dilaksanakan), kemudian dikelola, dan dikendalikan. Membuat sebuah rencana juga harus memperhatikan kondisi-kondisi masa lalu dan sekarang. Mengapa Sekolah PWK itu penting di Indonesia? Karena dalam PWK mempelajari bagaimana merencanakan kota atau wilayah untuk dapat berke

Pentingnya Peta Sebagai Alat Komunikasi Perencanaan di Indonesia

Pentingnya Peta Sebagai Alat Komunikasi Perencanaan di Indonesia Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan ukuran skala tertentu.Peta menggambarkan seluruh bentuk kenampakan alam yang ada di permukaan bumi, baik penampakan asli maupun penampakan buatan. Peta merupakan sumber informasi permukaan bumi yang berisi tentang gambaran posisi, elevasi, dan ciri suatu daerah. Peta sangat berguna dalam merencanakan sebuah kota. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana perencanan sebuah kawasan tersebut dan masyarakat ikut berperan aktif dalam perencanaan maupun pembangunan. Agar ketika sebuah wilayah yang telah direncanakan pada akhirnya jadi, tidak ada keresahan masyarakat atas apa yang telah direncanakan. Selain itu masyarakat pada akhirnya dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan fungsi lahan yang ada sesuai dengan tempatnya yang sudah direncanakan. Hal ini akan membuat masyarakat di sekitar tersebut menjadi lebih sejahtera. Oleh karen

“Menentukan Kalor Yang Hilang Dalam Proses Pertukaran Kalor”

Gambar
A.       Tujuan 1. Mahasiswa dapat menentukan jumlah kalor yang hilang dalam proses pertukaran kalor antara air yang bersuhu tinggi dan air yang bersuhu rendah. 2. Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor yang hilang. B.       Alat dan Bahan 1.       Beaker glass 250 ml , 2 buah 2.       Pemanas air ( lampu spiritus) 3.       Termometer batang 4.       Timbangan 5.       Jaring kassa 6.       Korek 7.       Air 8.       Beaker kecil 1 buah C.       Dasar Teori             Jika 2 sistem yang berbeda suhunya bersentuhan, maka sistem yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor dan sistem yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor. Karena melepas kalor, maka system yang suhunya lebih tinggi akan turun suhunya. Sebaliknya system yang suhunya lebih rendah akan naik suhunya. Pada suatu saat akan terjadi  kesetimbangan termal, dan suhu kedua system akan menjadi sama.             Menurut hukum kekekalan energi, kalor yang