Kode Etik Dalam Profesi Kebidanan
Kode Etik Dalam Profesi Kebidanan
1. Kewajiban
bidan terhadap klien dan masyarakat
a. Setiap
bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan melindungi dan menghamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas dan pengabdianya.
1. Bahwa
bidan harus melakukan tugasnya berdasarkan tugas dan fungsi bidan yang
telah ditetapkan sesuai dengan penuh kesungguhan dan tanggung
jawab.
2. Bahwa
bidan dalam melakukan tugasnya, harus member layanan yang optimal kepada
siapa saja, dengan tidak membedakan, pangkat dan kedudukan golongan, bangsa dan
agama.
3. Bahwa
tidak akan menceritakan kepada orang lain dan merahasiakan segala yang
berhubungan dengan tugasnya.
4. Bidan
hanya boleh membuka rahasia pasien / klien apa bila diminta untuk keperluan
kesaksian pengadilan.
b. Setiap
bidan dalam menjalakna tugas profesinya, menjunjung tinggi harkat dan mertabat
kemanusiaaan yang utuh dan memelihara citra bidan
1. Bahwa
bidan pada hakikatnya manusia ktermasuk klien membutuhakan
penghargaan dan pengakuan hakiki baik dari golongan masyarakat
intelektual, menegah maupun kelompok masyarakat kurang mampu. Oleh karena
itu, bidan harus menunjukan sikap yang manusiawi (sabar, lemah lembut dan
iklas) dalam member pelayanan.
2. Dilandasi
siakap menghargai martabat setiap insane, maka buidab harus memberi pelayanan
professional yang memadai kepada setiap klienya.
3. Professional,
artinya member pelayanan sesuai dengan bidang ilmu yang di miliki dan manusiwi
secara penuh, tanpa mementingkan kepentingan diri sendiri tetapi mendahulukan
kepentingan klien seerta menghargai klien sebagai mana bidan menghargai dirinya
sendiri.
4. Bidann
member pelayanan, harus menjaga citra bidan, arti bidan sebagai profesi
memiliki nilai nilai pengabdian yang sangat esensial, yaitu bahwa jasa yang
diberikan kepada kleinya adalah sautu kebajikan social, karena masyarakat akan
merasa dirugikan atas ketidak hadiran bidan. Pengabdian dan pelayanan bidan
adalah dorongan hati nurani yang tidak mendahulukan bala jasa.
c. Setiap
bidan dalam menjalakan tugasnya, senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga.
1. Bidan
dalam melaksanakan pelayananya, harus sesuai dengan tuga dan kewajibanya yang
telah digariskan dalam peraturan mentri kesehatan no 900/Permenkes/IX/2010.
a) Memberi
penerangan dan penyuluhan baik di RS, Puskesmas, RB, Posyandu, BPS dan
masyarakat
b) Melaksanakan
bimbingan kepada tanaga kesehatan yang blebih rendahtermasuk pembinaan dukun
dukun bersalin
c) Melayani
kasus ibu mulai dari pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan normal,
termasuk persalinan letak sungsang multipara, melakukan episiotomy, penjahitan
luka perineum tingkat I dan tingkat II.
d) Perawatan
nifas dan ibu menyusui termasuk pemberian uterotonika
e) Member
pelayanan kontrasepsi tertentu sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah/program
pemerintah yang sedang dilaksanakan.
2. Melayani
bayi dan anak pra sekolah termasuk pengawasan pertumbuhan dan perkembangan bayi
dan anak, pemberian vaksinasi sesuai dengan usia, melaksanakan perawatan bayi
dan member petunjuk kepada ibu tentang makanan bayi termasuk cara menyusui yang
baik dan benar serta makanan tambahan sesuai dengan usia anak.
3. Member
obat obatan terentu dalam kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi klien.
4. Mengadakan
konsultasi dengan profesi kesehatan lainya dalam kasus kasus yang tidak diatasi
sendiri.
a. Kehamilan
resiko tinggi, termasuk versi luar dan digital pada kasus digital
b. Pertolongan
persalinan sungsang primigravida dan pertolongan vakum pada kepala dasar
panggul.
c. Pertolongan
masa nifas dengan pemberian antibiotic pada infeksi baik secara
oral maupun suntikan.
d. Member
pertolongan kegawatdaruratan melalui pemberian infus guna mencegah syok
dan mengatasi perdarahan pasca persalinan termasuk pengeluaran uri dan manual
e. Mengatasi
kedaruratan eklampsia dan mengatasi infeksi bayi baru lahir.
5. Bidan
melaksanakan peranya di tengah kehidupan masyarakat.
a. Berperan
sebagai penggerak peran serta masyarakat dengan mengali dan membengkitkan peran
aktif masyarakat
b. Berperan
sebagai motivator yang dapat memotivasi masyarakat untuk berubah dan
berkembang kearah perakal, per asa dan perilaku yang lebih baik.
c. Berperan
sebagai pendidik, yang ma,pu mengubah masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu.
d. Berperan
sebagai innovator atau pemburu yang membawa hal hal baru yang dapat mengubah
keadaan kearah lebih baik, oleh karena itu, bidan harus selalu siap menerima
pembaharuaan.
e. Setiap
bidan dalm menjankan tugasnty, mendahulukan kepentingan kilen, menghormati
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
1) Kepentingan
klien berada diatas kepentingan sendiri maupun kelompok, artinya bidan harus
mampu menilai situasi saat ia menghadapi klienya . utamakan pelayanan yang
dibutuhka klien dan mereka tidak boleh di ttinggalkan begitu saja.
2) Bidan
harus mengfhormati hak klien antara lain :
a. Klien
berhak memperoleh kesehatan yang memadai
b. Klien
berkah memperoleh perawatan dan pengobatan
c. Klien
berhak untuk dirujuk pada institusi / bidang ilmu yang lain sesuai dengan
permasalahanya
d. Klien
mempunyai hak untuk menghadapi kematian dengan tenang
3) Bidan
menghormati nilai nilai yang ada di masyarakat artinya :
a. Bidan
harus mampu menganalisis nilai nilai yang ada di mayarakat tempat ia tugas
b. Bidan
mampu menghargai nilai nilai masyarakat setampat
c. Bidan
mapu beradaptasi dengan nilai nilai budaya masyarakat tempat ia berada.
f. Setiap
bidan dalam menjalakan tugasnya senatiasa mendahulukan kepentingan klien,
keluarga dan mayarakat dengan identitas yang sama sesuia dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang di milikinya.
1) Ketika
bidan sudah siap berangakat ke suatu pertemuan, mendadak dating klien untuk
berkonsultasi / partus, tentu saja kepentingan klien yang diutamakan sekalipun
pertemuan tersebut sangat penting, dengan catatan usahakan agar mengutus oarng
lain kepertemuan tersebut untuk meberi kabar.
2) Ketika
bidan sudah siap kekantor/ puskesmas/ kerja, mendadak ada seorang angota
keluarga datang meminta bantuan untuk menolong seorang bayi yang kejang, tentu
saja, kiat mengutamakan permintaan untuk meliha anak kejang tersebut terlebih
dahulu.
3) Bidan
sudah merencanakan cutikkeluar kota, namun sebelum berangkat pamong meminta
untuk member ceramah mengenai ASI kepada masyarakat, tentu haln ini di
dahulukan
g. Setiap
bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan
tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan secara optimal.
1) Bidan
harus mengadakan kunjungan rumah atau masyarakat untuk meberi penyuluhan
serta motivasi agar masyarakat atau membentuk posyandu kepada ibu yang
mempunyai balita/ibu hamil, untuk memeriksakan diri di posyandu.
2) Bidan
dimana saja berada, baik dikantor, puskesmas, BPS, maupun berada ditengah
tengah masyarakat lingkungan tempat tinggal, harus selalu member motivasi untuk
senantiasa hidup sehat.
2. Bab
II. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
a. Setiap
bidan senantiasa memberikan pelayanan parirurna kepada klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemempuan profesi yang di milikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
1. Melaksanakan
pelayanan yang bersifat pencegahan seperti asuahan antenatal (ANC), member
imunisasi, KIE, sesuai dengan kebutuhan.
2. Member
pelayanan yang bersifat pengobatan sesuai dengan wewenang bidan, contoh member
suntikan ergometrin, syntocinon, insfus dll
3. Member
pelayan yang bersifat promotif/peningkatan kesehatan, seprti member roboransia.
4. Member
pelayanan yang bersifat rehabilitative contoh senam nifas, penghayatan gizi,
bimbingan mental.
b. Setiap
bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dan mengambil
keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau
rujukan.
1. Menolong
partus dirumah sendiri, di puskesmas, di rimah sakit dan partus luar.
2. Mengadakan
pelayanan konsultasi terhadap ibu, bayi dan KB sesujuk dengan
wewenangnya.
3. Merujuk
pasein yang tidak dapat di tolong ke RS yang di miliki fasilitas lebih lengkap.
c. Setiap
bidan harus menjamin kerahasiaan keterangann yang dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila di minta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan
dengan kepentingan klien.
1. Ketika
bertugas, bidan tidak di benarkan menceritakan segala sesuatu yang di
ketahuinya kepada siapa pun termasuk keluarganya contoh bidan menemukan
pasien dengan penyakit sifilis atau gonore. Kadang kadang pasien menceritakan
keadan rumah tangganya kepada bidan dan bidan tidak boleh menceritakan kepad
suami, keluarga atau orang lain.
3. Bab
III. Kewajiban Bidan terhadap sajawat dan tenaga kesehatan lainnya
a. Setiap
bidan harus memiliki hubungan baik dengan teman sejawat untuk menciptaka
suasana kerja yang serasi.
1. Daalam
melaksanakan tugas kebidanan baik pemerintah/non pemerintah jika ada sejawat
yang berhalangan (cuti), bidan dapat saling menggantikan, sehingga pelayanan
tetap berjalan.
2. Sesame
sejawat harus saling mendukung, misalnya dengan mengadakan arisan, piknik
bersama, mengunjungi teman yang sakit, memenuhi undangan perkawanian keluarga,
khitanan.
b. Setiap
bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainya.
1. Kilen
A memeriksakan kehamilan pada bidan B, namun pada waktu mau bersalin,klien
datang ke bidan C. sikap bidan C harus menjelaskan kepada klien bahwa riwayat
kehamilan berada pada bidan B, sehingga sebaiknya persalinan di tolong bidan B,
akan tetapi, jika klien tidak mengingikanya, bidan C harus menolong
persalinanya, dengan member tahu bidan B dan sekaligus menayakan riwayat ANC
nya. Kecuali jika pasein segera melahirkan dan ridak sempat berkomunikasi lagi
dengan bidan B, bidan C harus menolonganya dan setelah itu memberitahu bidan B.
2. Dalam
menerapkan lokasi BPS, perlu diperhatika jarak dengan BPS yang sudah ada.
3. Jika
mengalami kesulitan, bidan dapat salling membantu dengan mengonsultasikan
kesulitan dengan sejawat
4. Dalam
kerjasama antar teman sejawat, konsultasi atau pertolongan mendadak hendaknya
melibatkan imbalan yang sesuai dengan kesepakan bersama.
4. Bab
IV. Kewajiban bidan terhadap profesinya
a. Setiap
bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dan
menampilakan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu
kepaa masyarakat
1. Jadi
panutan dalam hidupnya
2. Berpenampilan
yang baik
3. Tidak
membeda bedakan pengkat, jabatan, golongan
4. Menjaga
mutu pelayanan profesinya sesuai dengan standar yang telah ditemukan
5. Dalam
menjalankan tugasnya, bidan tidak diperkenakan mencari keuntungan pribadi
dengan menjadi agen promosi suatu produk.
6. Mengunakan
pakaina dinas dan kelengkapanya hanya dalam waktu dinas.
b. Setiap
bidan harus senantiasa mengembengkan diri dan meningkatkan kempuan profesinya
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1. Mengembengkan
kemampuan dilahann praktek
2. Mengikuti
pendidikan formal
3. Mengikiti
pendidikan kelanjutan melalui penataran, seminar lokakarya, symposium, membaca
majalah, buku lain lain secara pribadi.
c. Setiap
bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejeninya yang dapat meningkatkan mutu dan citra p[rofesinya.
1. Membantu
pembuatan perencanaan penelitian kelompok
2. Membentu
pelaksanaan proses penlitian dalam kelompok
3. Membentu
pengelolaan hasil penelitian kelompok
4. Membantu
pembuatan laporan penelitiankelompok
5. Membantu
perencanaan penelitian mandiri
6. Melaksanakan
penelitian mandiri
7. Mengelola
hasil penelitian
8. Membuat
laporan penelitian.
5. Bab
V. Kewajiban Bidan terhadap diri sendiri
a. Setiap
bidan harus memelihara kesehatan agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik.
1. Memerhatikan
kesehatan perorangan
2. Memperhatikan
kesehatan lingkungan
3. Memeriksa
diri secara berkala setiap setahun sekali
4. Jika
mengalami sakit atau keseimbangann tubuh terganggu, segera memeriksakan diri ke
dokter
b. Setiap
bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan sesuai
dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknoligi.
1. Membaca
buku buku kesehatan, kebidanan, keperawatan pada umumnya bahkan pengetahuan
umum.
2. Menyempatkan
membaca Koran
3. Berlangganan
maslah profesi, majalah kesehatan.
4. Mengikuti
penataran berkala seperti simulasi, symposium, lokakarya tentang kesehatan
umumnya, kebidanan kesehatan.
5. Mengadakan
latihan berkala seperti simulasi atau demontrasi untuk tindakan yang jarang
terjadi, pada kesempatan pertemuan IBI di tingkat kecamatan, cabang, dearah
atau pusat.
6. Mengundang
pakar untuk member ceramah atau diskusi pada kesempatan pertemuan rutin,
misalnya bulanan.
7. Mengisi
ruprik bulletin
8. Mengadakan
kaunjungan atau studi perbandingan kerumah sakit rumah sakit yang lebih maju ke
daerah daerah terpencil.
9. Membuat
tulisan atau makalah secara bergantian, yang di sajikan dalam kesempatan
pertemuan rutin.
6. Bab
VI. Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa bangsa dan tanah air.
a. Setiap
bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan ketentuan ketentuan
kesehatan khususnya dalam pelaksanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
dan kesehatan keluarga.
1. Bidan
harus mempelajari perundangan undangan kesehatan Indonesia dengan cara :
a) Menyebarluaskan
informasi atau perundangan undangan yang dipelajri kepada anggota
b) Mengundang
ahli atau penceramah yang di butuhkan
2. Mempelajari
program pemerintah, khususnya menangani pelayan kesehatan di Indonesia
3. Mengidentifikasi
perkembangan kurikulum sekolah tenaga kesehatan umunya, keperawatan dan
kebidanan khususnya.
b. Setiap
bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan kesehatan keluagra.
1. Bidan
harus menyampaikan laporan kepada setiap \jajaran IBI tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan melaksanakan tugasa bidan di daerah, termasuk faktor
penunjang maupun penghambat pelaksanaan tugas itu.
2. Mencoba
membuat penelitian tentang masalah yang sering terjadi di masyarakat yang
berhubungan dengan tugas profesi kebidanan, misalnya penelitian mengenai :
a) Berapa
biaya standar persalinan normal di suatu daerah
Berapa banyak animo
masyarakat di suatu daerah terhadap fasilitas KIA/KB yang tela
Komentar
Posting Komentar