TUMBUH KEMBANG TODDLER
Menjadi besar. Sedangkan
perkembangan ditandai oleh perubahan kemampuan, yaitu dari pengetahuan yang
terbatas pada waktu lahir menjadi kaya akan kemampuan, seperti berjalan,
berlari, tersenyum, berbicara, belajar, dan bergaul di kemudian hari. Didalam
mempelajari proses perkembangan manusia dengan tugas-tugas perkembangannya kita
harus memahami dengan baik istilah seperti ; belajar dan kematangan. Belajar
adalah adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dengan latihan atas dasar
kematangan dari orang yang sedang belajar itu. Dan kematangan adalah
kelengkapan dari pertumbuhan dan perkembangan fungsi-fungsi badan dan mental
sehingga seseorang dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Mental adalah mengenai keadaan psikologis, yaitu mencakup pikiran, status emosional dan perilaku.
Mental adalah mengenai keadaan psikologis, yaitu mencakup pikiran, status emosional dan perilaku.
Toddler adalah anak anatara rentang
usia 12 sampai 36 bulan atau anak usia 1 – 3 th . Toddler tersebut
ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan kemampuan
mobilitas fisik dan kognitif lebih besar.
1.
Perkembangan Biologisa. Perubahan Proporsional
· Kenaikan BB 1.8 – 2.7
Kg/thn, Tb 7.5 cm/thn
· LK = LD . usia 1-2 thn
· Fontanel anterior menutup
usia 12 – 18 bulan
· LD > Uk. Abdomen . pd
tahun kedua
· Pot bellied
b. Perubahan Sensori· Penglihatan: pada Visus 20/20 atau 20/40, Pandangan binokuler
· Pendengaran,penciuman,
pengecap & perabaan Berkembang dgn baik sehingga Koordinasi baik dengan mengeksplorasi
lingkungan
c. Kematangan Sistem
· Sistem
Fisiologis relatif matang pada akhir masa toddler
· Myelinisasi
spinal cord lengkap pada usia 2 thn
· Otak
tumbuh lengkap 75 % pada akhir 2 thn, perkembangan korteks cerebri yang
spesifik, broca untuk bicara dan kortical untuk mengontrol kaki, tangan &
sfinkter
d. Saluran
Pernafasan
· Struktur
internal telinga dan tenggorokan lebih pendek & lurus
· Jaringan
limfoid pada tonsil membesar & adenoid membesar sehingga Sering mengalami
infeksi seperti Otitis media dan Tonsilitis & ISPA
e. Sistem
Pencernaan dan Eliminasi
· Proses
pencernaan mulai komplit, kapasitas perut meningkat, keasaman lambung meningka
· Dapat
mengontrol sfingkter secara fisiologis pada 18-24 bln, kapasitas Bladder
meningkat (usia 14-18 bln) dan anak dapat menahan urin selama 2 jam/lebih
f. Kulit
· Epidermis
& Dermis berkembang bersama, resisten terhadap infeksi
· Barier
efektif terhadap kehilangan cairan
g. Mekanisme
Pertahanan
· Antibodi
mulai terbentuk : Ig G . pada tahun ke-2 akhir sedangkan Ig A, D, E meningkat
bertahap
2.
Perkembangan Motorik Kasar Dan Halusa. Motorik Kasar
· Adanya perkembangan locomotion
· Usia 12-13
bulan berjalan sendiri dengan menggunakan penyangga
· Usia 2-3
tahun posisi berdiri seperti binatang berkaki 2
· Usia 2 tahun
bisa berjalan turun naik kursi dan pada usia 2,5 thn .melompat berdiri 1 kaki,
berjinjit
b. Motorik Halus
Peningkatan kemampuan manual dalam
keterampilan/ketangkasan
· 12 bln :
Menggenggam obyek kecil
· 15 Bln :
Menjatuhkan lingkaran pada leher botol
· 18 Bln :
Melempar bola tanpa kehilangan keseimbangan
3. Perkembangan Psikososial
Menurut Sigmund Freud, pada fase
ini tergolong dalam fase Anal dimana pusat kesenangan anak pada perilaku
menahan faeses bahkan kadangkala anak bermain-main dengan faesesnya. Anak
belajar mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain
disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus complex atau
katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari bahwa ayahnya lebih kuat
dan lebih besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan
Elektra complex. Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi
vs Guilt, ( inisiatif vs rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini berpusat
pada kemampuan anak untuk mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini
merupakan Fase Preoperasional dimana sifat egosentris sangat menonjol. Pada
fase ini.sering ditemukan ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri
ditempat orang lain. Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase Konvensional
,Anak mulai belajar baik dan buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai dasar
peletakan nilai moral. Kohlberg menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu
Egosentris ,kebaikan seperti apa yang saya mau, tahap berikutnya adalah
Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik dan buruk sebagai konsekuensi tindakan, dan
tahapan yang terakhir adalah Inisiatif,Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu
yang menyenangkan dirinya. Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan
belum fasihnya kemampuan bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada
anak toddler gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
4.
Kemampuan Sosial
· Menangkap &
melempar obyek
· Memegang &
melepaskan
· Menggambar
· Memegang erat
saat seseorang berkata : Jangan disentuh !!
· Mengeluarkan makanan
saat terasa tidak enak
5.
Hal-hal yang khasa. Negativisme
· Merupakan 1
bukti dari otonomi mereka
· Mood cepat
berubah
· Tempertantrum .
cerewet !!
b. Ritualisme
· Merasa aman
jika ada orang tua sehingg sering melakukan kegiatan yang beresiko
· Rasa aman
berubah jika masuk rumah sakit
6.
Perkembangan Ego
· Membedakan diri
dengan yang lain & meluaskan kepercayaan pada yang lain
· Sadar akan
kemampuan dan kapasitas diri
· Kegagalan
yang berlebihan menjadikan ragu-ragu
7.
Kesuksesan otonomi
Bermain, Sibling
Rivalry, toilet training & suksesnya interaksi dengan seseorang yang
berarti. Pengaruh permaianan sangatlah penting pada masa ini, yaitu berpengaruh
dalam Perkembangan intelektual dimana dengan melakukan eksplorasi dan
manipulasi terhadap alat permainan,mulai mengambangkan otonomi dalam permainan,
dan belajar memecahkan masalah. Tak kalah penting pula pengaruh terhadap
perkembangan moral, yaitu anak akan mempelajari nilai benar dan salah dalam
permainan sehingga mereka dapat diterima lingkungannya. Permainan yang tepat
adalah solitary play ( 1 – 2 th ) dan parallel play ( 2 – 3 tahun )
8.
Perkembangan Kognitif (Piaget)a. Fase sensori motor
· 12-24 bln .
perkembangan cepat, masih sederhana dalam kemampuan mencari alasan
· 13-18 bln
memakai eksperimen yang aktif untuk mencapai tujuan yang sebelumnya, mulai mengambil
keputusan yang rasional dan alasan yang intelektual
· Merasa
berbeda dengan orang lain ditunjukkan dgn keberanian melakukan hal-hal bersifat
resiko, tanpa ada ortu.
· Sadar akan
adanya akibat yang dilakukan, dan tidak dapat menstransfer pengetahuan yang
baru
· Belum dapat
mengaplikasikan obyek yang sempurna
· 19-24 bulan
merupakan akhir tahap sensorimotor yang mana dapat menduga sesuatu yang
mempunyai pengaruh padanya, Imitasi dengan meningkatkan simbol-simbol,
mulai merasa mengantisipasi waktu, suhu, mengingat dan mampu menunggu dan
Berfikir dan berperilaku egosentris
b. Fase pre Konseptual
Dengan karakteristik :
1. Egosentris
Ketidakmampuan
menempatkan situasi dari perspektif orang lain sehungga Implikasi Anak
membutuhkan opini/alasan dari orang lain
2.
Transduktif
· Perpindahan
nilai-nilai yang buruk
· Alasan
dari satu bagian ke bagian lain implikasinya terima alasan anak
3. Organisasi Global
Perubahan pada
satu bagian akan merubah seluruh bagian dan implikasi terima alasan anak.
4. Centration
Fokus lebih dari
1 aspek daripada kemungkinan alternatif lain
5. Animisme
Membedakan
aktifitas hidup pada obyek mati implikasi jaga agar anak tidak ketakutan
6. Irreversibility
Ketidakmampuan
memutar balikkan & merubah tindakan fisik yang dilakukan. Implikasi
berikan penghargaan & instruksi yang positif
7. Magical
Percaya bahwa
pikiran mempunyai kekuatan dan berakibat sesuatu. Implikasinya Jelaskan bahwa
pikiran tidak menyebabkan terjadinya sesuatu & hal itu tidak bertujuan
8. Ketidakmampuan
untuk menghemat
Tidak mampu
berfikir bahwa sesuatu dapat berubah ukuran, bentuk, volume, panjang. Implikasi
merubah persepsi akan pandangan anak
9. Perkembangan Moral
· Tingkah laku
ditentukan karena kebebasan & pembatasan dari lingkungan
· Orientasi hukuman
& kepatuhan menjadi tindakan baik/buruk tergantung dari reward/hukuman yang
diberikan
10.
Perkembangan Spiritual
· Proses
kognitif belum matang
· Mengenal
ide tentang Tuhan & ajaran agama
11. Perkembangan
Body Image
· Mengenal
penggunaan bagian-bagian tubuh & berangsur-angsur mengenal namanya
· Mengenal
perbedaan seksual
· Menggunakan
nama/dengan kata pengganti dapat menggunakan simbol untuk sesuatu obyek
12. Perkembangan
Seksualitas
· Senang
mengekspresikan bagian tubuhnya
· Belajar
kata-kata yang berhubungan dengan anatomi, eleminasi dan reproduksi
13. Perkembangan Sosial
· Mengembangkan
sikap sosial bermain
· Belajar
menjauhi orang tua walaupun masih cemas
· Kemampuan
berbahasa dan berhubungan dengan orang lain meningkat.
14. Perkembangan Bahasa
Komunikasi,
adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan bahasa,sehingga
pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler gunakanlah kata-kata yang
sederhana dan singkat.
2-3 tahun
-
Perbendaharaan kata 200-300 kt
- Menggunakan
2-3 kata dalam kalimat
-
Menggunakan kata ganti
- Mampu
mengikuti perintah sederhana
- Mampu
menyebutkan keinginan makan,
Penyelesaian Masalah pada tumbuh kembang Toddler
Usia 12 – 18 bulan
· Persiapkan
ortu adanya perubahan tingkah laku pada masa toddler,terutama negativisme dan
ritualisme.
· Hitung
kalori makanan yang biasa diberikan pada anak dan berangsurangsur hentikan
makanan dari botol dan tingkatkan makanan dalam bentuk yang padat.
· Kaji pola
tidur dan kebiasaan sebelum tidur, Apakah ada penundaan pada waktu tidur.
· Persiapkan
orangtua tentang kemungkinan bahaya dalam rumah seperti keracunan atau
terjatuh.
· Tekankan
tentang pentingnya orang tua saling berkomunikasi (briefing).
· Bicarakan
mengenai permainan-permainan baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan motorik, bahasa, kognitif dan sosial.
· Tekankan
tentang pentingnya teman sebaya dalam bermain.
· Bicarakan
tentang berbagai metode untuk mendisiplinan anak, keefektifan metode tersebut
dan eksplorasi keadaan orangtua tentang negatisme pada anak; tekankan bahwa
negatifisme merupakan aspek penting dalam pengembangan diri dan kemandirian
anak.
· Bicarakan
tentang tanda-tanda kesiapan anak untuk melakukan toilet training, tekankan
tentang pentingnya menunggu kesiapan fisik dan piskologis anak, bicarakan
tentang kemungkinan timbulnya rasa takut anak, seperti terhadap gelap dan
suara-suara tertentu.
· Kaji
kemampuan anak untuk berpisah dengan orangtua dan kemampuan menghadapi situasi
yang tidak familiar dengannya.
· Beri
kesempatan pada orang tua untuk mengucapkan perasaannya, keletihan, frustasi
dan kemarahannya
Usia 24-36 bln
· Bicarakan
pentingnya peniruan pada anak dan perlunya melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
· Bicarakan
tentang pendekatan yang dilakukan untuk toilet training dan harapan-harapan
yang realistik.
· Tekankan
keunikan proses berfikir pada toddler, terutama bahasa yang digunakan,
pemahaman yang kurang tentang waktu danketidakmampuan melihat peristiwa dari
perspektif orang lain.
· Tekankan
untuk menanamkan kedisiplinan secara kongkrit.
Komentar
Posting Komentar