KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA DALAM TUBUH MANUSIA
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA DALAM TUBUH
MANUSIA
Asidosis Respiratorik
Pengertian
Asidosis
respiratorik adalah keadaan
dimana keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida
dalam darah akibat fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang
lambat, sehingga tidak dapat
mengeluarkan semua karbondioksida yang dihasilkan dalam tubuh. Tingginya kadar
karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan
menjadi lebih cepat dan lebih dalam. Kecepatan dan kedalaman pernafasan
mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika
terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.
Asidosis Respiratorik ini dibagi
menjadi 2 jenis yaitu:
1. Akut
Kegagalan tiba-tiba pada sistem pernapasan
sehingga memicu asidosis.Hal ini dipicu oleh depresi sistem pernafasan pusat
yang disebabkan berbagai alasan. Seperti pada
-
edema pulmonal
akut
-
aspirasi benda
asing
-
atelectasis
-
pneumutorak
-
syndrome tidur
apnea
-
pemberian oksigen
pada pasien hiperkapnea kronis (kelebihan CO2 dalam darah).
2. Kronis
Kondisi yang sering terjadi pada penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK).PPOK akan meliputi penyakit bronchitis dan emphysema,
dua penyakit di mana saluran udara menyempit sehingga menyebabkan kesulitan
bernafas.Jenis asidosis ini juga ditemukan menyertai sindrom hipoventilasi
obesitas di mana orang begitu gemuk sehingga tidak dapat bernafas normal atau
cukup. Hal ini akan menyebabkan terjadi peningkatan karbondioksida dan
penurunan kadar oksigen.
Penyebab
-
Penyakit yang
berkaitan dengan saluran napas seperti penyakit paru obstruktif kronis atau
asma.
-
Masalah yang
terkait dengan dada yang menyebabkan melemahnya paru-paru.
-
Penyakit yang mempengaruhi
saraf dan otot yang bertugas memberi perintah ke paru-paru untuk berkontraksi.
-
Obat-obatan yang
mempengaruhi pernafasan seperti benzodiazepin, terutama ketika diiringi dengan
konsumsi alkohol.
-
Obesitas berat
sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas.
Tanda dan Gejala
·
Gejala pertama
berupa sakit kepala dan rasa mengantuk.
·
Jika keadaannya
memburuk, rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran)
dan koma.
·
Stupor dan koma
dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau jika pernafasan
sangat terganggu atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu
terganggu.
·
Ginjal berusaha
untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini
memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.
Diagnosa
Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan
hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran karbondioksida dari darah arteri.
Pengobatan
Pengobatan
asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru.
·
Obat-obatan untuk
memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada penderita penyakit paru-paru
seperti asma dan emfisema.
·
Pada penderita
yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu diberikan nafasa
buatan dengan bantuan ventilator mekanik.
Alkalosis Respiratorik
Pengertian
Alkalosis
Respiratorik adalah suatu
keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam
menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab
Pernafasan yang cepat dan dalam yang disebut
hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering
ditemukan adalah kecemasan. Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita
merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika
keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
Penyebab lain dari alkalosis
respiratorik adalah:
-
Rasa nyeri
-
Sirosis hati
-
Kadar oksigen
darah yang rendah
-
Demam
-
Overdosis
aspirin.
Tanda Gejala
·
Alkalosis respiratorik
dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar
bibir dan wajah.
·
Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi
kejang otot dan penurunan kesadaran.
Diagnosa
-
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah
arteri.
-
pH darah juga
sering meningkat.
Pengobatan
v Biasanya satu-satunya pengobatan yang
dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan.
v Jika
penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit
ini
v Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan
obat pereda nyeri.
v Menghembuskan nafas dalam kantung kertas
(bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah
penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya.
v Pilihan
lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin,
kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal
ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
v Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala
hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan
menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
Asidosis Metabolik
Pengertian
Asidosis
Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan,
yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.Bila
peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar
menjadi asam.Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam
dan lebih cepat.
Penyebab
·
Diare berat yang
menyebabkan kehilangan HCO3- dari tubuh.
·
Diabetes Melitus
dimana kelainan metabolisme lemak terjadi akibat ketidakmampuan sel manggunakan
glukosa karena tidak terdapat insulin akan menyebabkan pembentukan berlebihan
asam-asam keto.
·
Olehraga berlebihan, dimana terjadi kelebihan
produksi asam laktat
·
Asidosis uremik,
pada gagal ginjal berat, ginjal tidak mampu mengeksresika H+ sehingga terjadi
penimbunan, ginjal juga tidak mampu menghemat HCO3- dalam jumlah yang adekuat
untuk digunakan sebagai penyangga beban asam normal.
Tanda Gejala
·
Asidosis
metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita
merasakan mual, muntah dan kelelahan.
·
Pernafasan
menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak
memperhatikan hal ini.
·
Sejalan dengan
memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa
mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan.
·
Bila asidosis
semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan
kematian.
Diagnosa
v Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan
berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri
radialis di pergelangan tangan).
v Darah arteri digunakan sebagai contoh karena
darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah.
v Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran
kadar karbon dioksida dan bikarbonat dalam darah.
v Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk
membantu menentukan penyebabnya.
v Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan
adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali.
v Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan
bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.
v Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih
secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih
Pengobatan
ü Pengobatan asidosis metabolik tergantung
kepada penyebabnya.
Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah.Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.
Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah.Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.
ü Asidosis metabolik juga bisa diobati secara
langsung.Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena
dan pengobatan terhadap penyebabnya.
ü Bila terjadi asidosis berat, diberikan
bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan
kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.
Alkalosis Metabolik
Pengertian
Alkalosis
Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah
dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab
1. Kehilangan asam
Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau melalui buang air kecil.
Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh.
Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau melalui buang air kecil.
Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh.
2. Penggunaan obat tertentu
Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan.Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh.
Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan.Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh.
3. Diare
Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan klorida.
Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan klorida.
4. Obat Alkalotic
Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa.
Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa.
5. Kontraksi ruang ekstraselular
Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik yang menyebabkan alkalosis metabolik.
Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik yang menyebabkan alkalosis metabolik.
6. Hipokalemia
Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang berlebihan dalam tubuh.
Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang berlebihan dalam tubuh.
Tanda Gejala
- Pernapasan lambat
merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat berpotensi
menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval waktu
tertentu.Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi
kebiruan atau keunguan.Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang
disertai penurunan tekanan darah.
-
Gejala lain
alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang otot,
mual, muntah, dan diare.Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang
pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.
Diagnosa
Dilakukan
pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.
Pengobatan
-
Biasanya
alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan
kalium) .
-
Pada kasus yang
berat, diberikan amonium klorida secara intravena.Untuk mengurangi edema /
penumpukan cairan dapat diberikan asetazolamide , sedangkan untuk menghemat
kadar kalium dapat diberikan Triamterene , Spironolactone , Amiloride,Captopril
, Enalapril , Lisinoprildapat diberikan untuk kasus metabolik alkalosis yang
disebabkan oleh penyakit hiperaldosteron
Jenis-Jenis Cairan Elektrolik
15
Jenis-Jenis Cairan Infus dan Fungsinya
Infus
menjadi salan satu perawatan medis yang sering dilakukan. Perawatan medis ini
dilakukan dengan mengaliri cairan infus lewat pembuluh darah melalui selang
infus pada pembuluh darah. Berikut ini jenis cairan infus yang seringkali
diberikan diantaranya :
1. Asering
Cairan
dalam tiap liternya memiliki komposisi sebagai berikut :
-
Na 130 mEq
-
Cl 109 mEq
-
Ca 3 mEq
-
K 4 mEq
-
Asetat/garam 28
mEq
Fungsi cairan ini dapat diberikan saat pasien dehidrasi
(keadaan shock hipovolemik dan asidosis), demam berdarah dengue, trauma, dehidrasi
berat, luka bakar dan shock hemoragik.
Adapun manfaat cairan asering yaitu:
-
Dapat menjaga
suhu tubuh sentral pada anestasi dan isofluran terutama kandungan asetatnya
pada saat pasien dibedah
-
Meningkatkan
tonisitas sehingga dapat mengurangi resiko edema serebral
2. Cairan Kristaloid
a.) Normal Saline
Komposisi : Na: 154 mmol/l,Cl:154 mmol/l
Kegunaan :
·
Mengganti cairan saat diare
·
Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang di
intravaskuler
·
Menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit
serta membuat peningkatan pada metabolit nitrogen berupa ureum dan kreatinin
pada penyakit ginjal akut.
b.) Ringer Laktat (RL)
Komposisi : (mmol/100 ml : Na = 130, K = 4-5, Ca = 2-3,
Cl = 109-110, Basa = 28-30 mEq /L)
Manfaat cairan Ringer Laktat : Kandungan kaliumnya bermanfaat untuk
konduksi saraf dan otak, mengganti cairan hilang karena dehidrasi, syok
hipovolemik dan kandungan natriumnya menentukan tekanan osmotik pada pasien.
c.) Deaktrosa
Cairan terdiri dari beberapa komposisi yakni :
Glukosa = 50
gr/l,100 gr/l,200 gr/l
Manfaat deaktrosa adalah cairan yang diperlukan pasien
pada saat terapi intravena,dan diperlukan untuk hidrasi ketika pasien sedang
dan selesai operasi.
d.) Ringer Asetat (RA)
Komposisi cairan
ini hampir sama dengan cairan Ringer Laktat namun keduanya memiliki manfaat yang berbeda bagi pasien
yaitu :
·
Berguna
sebagai cairan metabolisme di otot pasien
·
Bermanfaat
bagi pasien resusitasi (kehilangan cairan akut) yang mengalami dehidrasi yang
berat dan syok maupun asidosis
·
Bagi
pasien diare (yang kehilangan cairan dan bikarbonat masif)
·
Demam
berdarah
·
Luka
bakar (syok hemoragik)
Manfaat yang dirasakan pasien dengan cairan ini 3-4
kali lebih cepat dan efektif daripada cairan Ringer Laktat (RL).
3. Cairan Koloid
Cairan ini
merupakan cairan yang terdiri dari molekul besar yang sulit untuk menembus pada
membran kapiler. Biasanya cairan digunakan untuk mengganti cairan yang hilang
yakni cairan intravaskuler, digunakan untuk membuat tekanan osmose plasma lebih
terjaga dan mengalami peningkatan. Jenis cairan koloid yaitu :
a.) Albumin
Komposisi :
Protein 69-kDa yang mendapat pemurnian yang berasal dari plasma manusia
(misalnya 5 %).
Adapun
manfaat albumin yaitu mengganti jumlah volume yang hilang atau protein ketika
pasien mengalami syok hipovolemia, hipoalbuminemia, saat operasi ,trauma, gagal
ginjal yang akut dan luka bakar. Selain itu, ketika pasien diterapi dengan
albumin dapat memberi pengaruh diuresis yang berkelanjutan serta membantu dalam
penurunan berat badan.
b.)
Hidroxyetyl Starches (HES)
Komposisi :
Starches (memiliki 2 tipe polimer glukosa:amilosa dan amilopektin).
Manfaat
cairan HES yakni membantu menurunkan permeabilitas pembuluh darah pada pasien
post trauma. sSehingga resiko kebocoran kapiler dapat terhindarkan dan membantu
menambah jumlah volume plasma walaupun pasien mengalami kenaikan permeabilitas.
c.) Dextran
Komposisi :
Polimer glukosa (hasil sintesis bakteri Leuconosyoc mesenteroides melalui media
sukrosa)
Manfaat
dextran, membantu menambah plasma ketika pasien mengalami trauma, syok sepsis,
iskemia celebral, vaskuler perifer dan iskemia miokard. Selain itu, cairan
dextran memberi efek anti trombus yakni dapat menurunkan viskositas darah dan
mencegah agregasi platelet.
d.) Gelatin
Komposisi:
hidrolisi kolagen bovine
Manfaat :
Memberi efek antikoagulan, Dapat membantu menambah volume plasma pada pasien
4. Cairan
Mannitol
Komposisi
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen (C6H14O6). Manfaatnya yaitu membantu
tekanan intrakranial yang tingga menjadi normal atau berkurang, memberi
peningkatan diuresis pada proses pengobatan gagal ginjal (oliguria),
membuateksresi senyawa toksik menjadi meningkat. Bermanfaat juga sebagai
larutan irigasi genitouriner ketika pasien sedang menjalani operasi prostat
atau transuretral.
5. KA-EN 1B
Komposisinya
dalam tiap 1000 ml yaitu :
Sodium klorida 2,25 g
Anhidrosa dekstros 37,5 g
Elektrolit (meq/L) yang terdiri dari : Na+
(38,5),Cl- (38,5),dan glukosa (37,5 g/L
Manfaat
cairan KA-EN 1B :
Dapat
menjadi cairan elektrolit pasien pada kasus pasien yang sedang dehidrasi karena
tidak mendapat asupan oral dan pasien yang sedang demam. Selain itu cairan ini
bisa diberikan kepada bayi prematur maupun bayi yang baru lahir sebagai cairan
elektrolitnya.
6. KA-EN 3A
& KA-EN 3B
Komposisi :
KA-EN 3A
Sodium klorida 2,34 g
Potassium klorida 0,75 g
Sodium laktat 2,24 g
Anhydrous dekstros 27 g
Cairan elektrolit (meq/L): Na +
60,K+10,Cl-50,glukosa 27g/L,kcal/L:108
KA-EN 3B
Sodium klorida 1,75 g
Ptasium klorida 1,5 g
Sodium laktat 2,24
Anhydrous dekstros 27 g
Cairan elektrolit (mEq/L) : Na + (50),K+
(20),Cl- (50),laktat- (20),glukosa (27g/L),kcal/L (108)
Manfaat
kedua larutan ini adalah :
Membantu
memenuhi kebutuhan pasien akan cairan dan elektrolit karena kandungan kaliumnya
(pada KA-EN 3A mengandung kalium 10 mEq/L dan KA-EN 3B mengandung kalium 20
mEq/L) yang cukup walaupun pasien sudah melakukan ekskresi harian.
7. KA-EN MG3
Komposisi :
Sodium klorida 1,75 g
Anhydrous dekstros 100 g
Sodium laktat 2,24 g
Cairan elektrolit (mEq/L) yang terdiri
dari: Na+ (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glikosa (100 g/L),kcal/l (400)
Manfaatnya
yakni membantu cairan elektrolit harian pasien maupun saat pasien mendapat
asupan oral terbatas, memenuhi kebutuhan kalium pasien (20 mEq/L) dan sebagai
suplemen NPC yang dibutuhkan pasien (400 kcal/L).
8. KA-EN 4A
Memiliki
komposisi (per 1000 ml), yang mengandung :
Na 30 mEq/L
Cl 20 mEq/L
K 0 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
Manfaat
larutan ini yakni dapat diberikan sebagai larutan infus untuk bayi dan
anak-anak, menormalkan kadar konsentrasi kalium serum pada pasien, membantu
pasien mendapatkan cairan kembali ketika mengalami dehidrasi hipertonik.
9. KA-EN 4B
Komposisinya
yaitu :
Na 30 mEq/L
K 8 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 37,5 gr/L
Cl 28 mEq/L
ads
Manfaat
cairan infus KA-EN 4B :
Dapat
diberikan pada bayi dan anak–anak usia kurang dari 3 tahun sebagai cairan infus
bagi mereka, mengurangi resiko hipokalemia ketika pasien kekurangan kalium dan
mengganti cairan elektrolit pasien ketika dehidrasi hipertonik.
10. Otsu-NS
Komposisinya
terdiri dari elektrolit (mEq/L) :
Na+=154
Cl- +154
Manfaat
cairan Otsu-NS yakni mengganti Na dan Cl ketika pasien diare,mengganti
kehilangan natrium pada pasien saat asidosis diabetikum,insufisiensi
adrenokortikal,dan luka bakar. Selain itu, mengganti cairan saat pasien
mengalami dehidrasi akut.
11. Otsu-RL
Komposisi
terdiri dari cairan elektrolit (mEq/L), yaitu :
Na+ =130
K+ = 4
Cl- =108.7
Laktat = 28
Ca++ = 2.7
Manfaatnya
yaitu memberi pasien ion bikarbonat dan sebagai cairan asidosi metabolik dan
sebagai resuisitasi.
12.
MARTOS-10
Komposisi :
400 kcal/L
Manfaat
cairan ini adalah dapat membantu mencukupi suplai air dan karbohidray pada
pasien diabetik secara parental dan dapat memberi nutrisi eksogen pada pasien
kritis penderita tumor,infeksi berat,pasien stres berat maupun pasien mengalami
defisiensi protein.
13. AMIPAREN
Komposisi
tiap liter dari Amiparen terdiri dari beberapa kandungan yaitu:
L-leucine
14g, L-isoleucine 8g, L-valine 8g,lysine acetate 14,8g (L-lysine equivalent
10,5g), L-threonine 5,7g,L-tryptophan 2g,L-methionine 3,9g,L-phenylalanine
7g,L-cysteine 1g,L-tyrosine 0,5g, L-arginine 10,5g,L-histidine 5g,L-alanine 8g,
L-proline 5g,L-serine 3g,aminoacetic acid 5,9g,L-aspartic acid 30 w/w%,total nitrogen
15,7g,sodium kurang lebih 2 mEq,acetate kira-kira 1220 mEq dan kandungan Sodium
bisulfit ditambahkan sebagai stabilisator.
Cairan ini
bermanfaat bagi pasien yang mengalami stres metabolik berat, mengalami luka
bakar, kwasiokor dan sebagai kebutuhan nutrisi secara parental.
14.
AMINOVEL- 600
Komposisi
cairan ini tiap 600 liter terdiri atas :
amino acid (L-form) 50g
D-sorbitol 100g
ascorbic acid 400mg
inositol 500mg
nicotinamide 60mg
pyridoxine HCl 40mg,
riboflavin sodium phosphate 2,5mg.
Selain itu komposisinya terdiri dari
elektrolit:
Sodium 35 mEq
potassium 25 mEq
magnesium 5 mEq
acetate 35 mEq
maleate 22 mEq
chloride 38 mEq
Manfaatnya
adalah meningkatkan kebutuhan metabolik pada pasien yang mengalami luka bakar,
trauma pasca operasi serta pasien yang mengalami stres metabolik sedang. Selain
itu, cairan diberikan kepada pasien GI sebagai penambah nutrisi.
15.
TUTOFUSIN OPS
Komposisi
tiap liternya adalah:
Natrium = 100 mEq
Kalium = 18 mEq
Kalsium = 4 mEq
Sorbitol = 50 gram
Klorida = 90 mEq
Magnesium =6 mEq
Manfaatnya
yakni memenuhi kebutuhan pasien akan air dan cairan elektrolit baik saat
sebelum,sedang dan sesudah operasi. Selain itu, dapat membantu pasien
mendapatkan kembali air dan cairan elektrolit saat mengalami dehidrasi isotonik
dan kehilangan cairan intarselular, juga memenuhi kebutuhan pasien akan makanan
yang mengandung karbohidrat secara parsial.
Sumber
Komentar
Posting Komentar