KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA DALAM TUBUH MANUSIA

KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA DALAM TUBUH MANUSIA

Asidosis Respiratorik

Pengertian
Asidosis respiratorik adalah keadaan dimana keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah akibat fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat,  sehingga tidak dapat mengeluarkan semua karbondioksida yang dihasilkan dalam tubuh. Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam. Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.
Asidosis Respiratorik ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1.      Akut
Kegagalan tiba-tiba pada sistem pernapasan sehingga memicu asidosis.Hal ini dipicu oleh depresi sistem pernafasan pusat yang disebabkan berbagai alasan. Seperti pada
-          edema pulmonal akut
-          aspirasi benda asing
-          atelectasis
-          pneumutorak
-          syndrome tidur apnea
-          pemberian oksigen pada pasien hiperkapnea kronis (kelebihan CO2 dalam darah).
2.      Kronis
Kondisi yang sering terjadi pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).PPOK akan meliputi penyakit bronchitis dan emphysema, dua penyakit di mana saluran udara menyempit sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.Jenis asidosis ini juga ditemukan menyertai sindrom hipoventilasi obesitas di mana orang begitu gemuk sehingga tidak dapat bernafas normal atau cukup. Hal ini akan menyebabkan terjadi peningkatan karbondioksida dan penurunan kadar oksigen.

Penyebab
-          Penyakit yang berkaitan dengan saluran napas seperti penyakit paru obstruktif kronis atau asma.
-          Masalah yang terkait dengan dada yang menyebabkan melemahnya paru-paru.
-          Penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot yang bertugas memberi perintah ke paru-paru untuk berkontraksi.
-          Obat-obatan yang mempengaruhi pernafasan seperti benzodiazepin, terutama ketika diiringi dengan konsumsi alkohol.
-          Obesitas berat sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas.

Tanda dan Gejala
·         Gejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk.
·         Jika keadaannya memburuk, rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma.
·         Stupor dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau jika pernafasan sangat terganggu atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu terganggu.
·         Ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.

Diagnosa
Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran karbondioksida dari darah arteri.

Pengobatan
Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru.
·         Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada penderita penyakit paru-paru seperti asma dan emfisema.
·         Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu diberikan nafasa buatan dengan bantuan ventilator mekanik.

Alkalosis Respiratorik

Pengertian
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.

Penyebab
Pernafasan yang cepat dan dalam yang disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
-          Rasa nyeri
-          Sirosis hati
-          Kadar oksigen darah yang rendah
-          Demam
-          Overdosis aspirin.

Tanda Gejala
·         Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah.
·          Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.

Diagnosa
-          Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah arteri.
-          pH darah juga sering meningkat.

Pengobatan
v  Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan.
v   Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini
v  Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
v   Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya.
v   Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
v  Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.


Asidosis Metabolik

Pengertian
             Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat.

Penyebab
·         Diare berat yang menyebabkan kehilangan HCO3- dari tubuh.
·         Diabetes Melitus dimana kelainan metabolisme lemak terjadi akibat ketidakmampuan sel manggunakan glukosa karena tidak terdapat insulin akan menyebabkan pembentukan berlebihan asam-asam keto.
·          Olehraga berlebihan, dimana terjadi kelebihan produksi asam laktat
·         Asidosis uremik, pada gagal ginjal berat, ginjal tidak mampu mengeksresika H+ sehingga terjadi penimbunan, ginjal juga tidak mampu menghemat HCO3- dalam jumlah yang adekuat untuk digunakan sebagai penyangga beban asam normal.

Tanda Gejala
·         Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan.
·         Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini.
·         Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan.
·         Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan kematian.

Diagnosa
v  Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan).
v  Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah.
v  Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida dan bikarbonat dalam darah.
v  Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya.
v  Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali.
v  Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.
v  Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih

Pengobatan
ü  Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya.
Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah.Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.
ü  Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung.Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya.
ü  Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.

Alkalosis Metabolik

Pengertian
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.

Penyebab
1.   Kehilangan asam
Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau melalui buang air kecil.
Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh.
2.   Penggunaan obat tertentu
Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan.Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh.
3.   Diare
Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan klorida.
4.   Obat Alkalotic
Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa.
5.   Kontraksi ruang ekstraselular
Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik yang menyebabkan alkalosis metabolik.
6.   Hipokalemia
Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang berlebihan dalam tubuh.

Tanda Gejala
-         Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval waktu tertentu.Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau keunguan.Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai penurunan tekanan darah.
-          Gejala lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang otot, mual, muntah, dan diare.Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.
Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.

Pengobatan
-          Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan kalium) .
-          Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.Untuk mengurangi edema / penumpukan cairan dapat diberikan asetazolamide , sedangkan untuk menghemat kadar kalium dapat diberikan Triamterene , Spironolactone , Amiloride,Captopril , Enalapril , Lisinoprildapat diberikan untuk kasus metabolik alkalosis yang disebabkan oleh penyakit hiperaldosteron


Jenis-Jenis Cairan Elektrolik
15 Jenis-Jenis Cairan Infus dan Fungsinya
Infus menjadi salan satu perawatan medis yang sering dilakukan. Perawatan medis ini dilakukan dengan mengaliri cairan infus lewat pembuluh darah melalui selang infus pada pembuluh darah. Berikut ini jenis cairan infus yang seringkali diberikan diantaranya :

1. Asering
Cairan dalam tiap liternya memiliki komposisi sebagai berikut :
-          Na 130 mEq
-          Cl 109 mEq
-          Ca 3 mEq
-          K 4 mEq
-          Asetat/garam 28 mEq
Fungsi cairan ini dapat diberikan saat pasien dehidrasi (keadaan shock hipovolemik dan asidosis), demam berdarah dengue, trauma, dehidrasi berat, luka bakar dan shock hemoragik.
Adapun manfaat cairan asering yaitu:
-          Dapat menjaga suhu tubuh sentral pada anestasi dan isofluran terutama kandungan asetatnya pada saat pasien dibedah
-          Meningkatkan tonisitas sehingga dapat mengurangi resiko edema serebral

2. Cairan Kristaloid
a.) Normal Saline
Komposisi : Na: 154 mmol/l,Cl:154 mmol/l
Kegunaan :
·         Mengganti cairan saat diare
·         Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang di intravaskuler
·         Menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit serta membuat peningkatan pada metabolit nitrogen berupa ureum dan kreatinin pada penyakit ginjal akut.


b.) Ringer Laktat (RL)
Komposisi : (mmol/100 ml : Na = 130, K = 4-5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30 mEq /L)
Manfaat cairan Ringer Laktat : Kandungan kaliumnya bermanfaat untuk konduksi saraf dan otak, mengganti cairan hilang karena dehidrasi, syok hipovolemik dan kandungan natriumnya menentukan tekanan osmotik pada pasien.
c.) Deaktrosa
Cairan terdiri dari beberapa komposisi yakni :
Glukosa = 50 gr/l,100 gr/l,200 gr/l
Manfaat deaktrosa adalah cairan yang diperlukan pasien pada saat terapi intravena,dan diperlukan untuk hidrasi ketika pasien sedang dan selesai operasi.
d.) Ringer Asetat (RA)
Komposisi cairan ini hampir sama dengan cairan Ringer Laktat namun keduanya memiliki manfaat yang berbeda bagi pasien yaitu :
·         Berguna sebagai cairan metabolisme di otot pasien
·         Bermanfaat bagi pasien resusitasi (kehilangan cairan akut) yang mengalami dehidrasi yang berat dan syok maupun asidosis
·         Bagi pasien diare (yang kehilangan cairan dan bikarbonat masif)
·         Demam berdarah
·         Luka bakar (syok hemoragik)
Manfaat yang dirasakan pasien dengan cairan ini 3-4 kali lebih cepat dan efektif daripada cairan Ringer Laktat (RL).

3. Cairan Koloid

Cairan ini merupakan cairan yang terdiri dari molekul besar yang sulit untuk menembus pada membran kapiler. Biasanya cairan digunakan untuk mengganti cairan yang hilang yakni cairan intravaskuler, digunakan untuk membuat tekanan osmose plasma lebih terjaga dan mengalami peningkatan. Jenis cairan koloid yaitu :

a.) Albumin

Komposisi : Protein 69-kDa yang mendapat pemurnian yang berasal dari plasma manusia (misalnya 5 %).

Adapun manfaat albumin yaitu mengganti jumlah volume yang hilang atau protein ketika pasien mengalami syok hipovolemia, hipoalbuminemia, saat operasi ,trauma, gagal ginjal yang akut dan luka bakar. Selain itu, ketika pasien diterapi dengan albumin dapat memberi pengaruh diuresis yang berkelanjutan serta membantu dalam penurunan berat badan.

b.) Hidroxyetyl Starches (HES)

Komposisi : Starches (memiliki 2 tipe polimer glukosa:amilosa dan amilopektin).

Manfaat cairan HES yakni membantu menurunkan permeabilitas pembuluh darah pada pasien post trauma. sSehingga resiko kebocoran kapiler dapat terhindarkan dan membantu menambah jumlah volume plasma walaupun pasien mengalami kenaikan permeabilitas.

c.) Dextran

Komposisi : Polimer glukosa (hasil sintesis bakteri Leuconosyoc mesenteroides melalui media sukrosa)

Manfaat dextran, membantu menambah plasma ketika pasien mengalami trauma, syok sepsis, iskemia celebral, vaskuler perifer dan iskemia miokard. Selain itu, cairan dextran memberi efek anti trombus yakni dapat menurunkan viskositas darah dan mencegah agregasi platelet.

d.) Gelatin

Komposisi: hidrolisi kolagen bovine

Manfaat : Memberi efek antikoagulan, Dapat membantu menambah volume plasma pada pasien

4. Cairan Mannitol

Komposisi terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen (C6H14O6). Manfaatnya yaitu membantu tekanan intrakranial yang tingga menjadi normal atau berkurang, memberi peningkatan diuresis pada proses pengobatan gagal ginjal (oliguria), membuateksresi senyawa toksik menjadi meningkat. Bermanfaat juga sebagai larutan irigasi genitouriner ketika pasien sedang menjalani operasi prostat atau transuretral.

5. KA-EN 1B

Komposisinya dalam tiap 1000 ml yaitu :

    Sodium klorida 2,25 g
    Anhidrosa dekstros 37,5 g
    Elektrolit (meq/L) yang terdiri dari : Na+ (38,5),Cl- (38,5),dan glukosa (37,5 g/L

Manfaat cairan KA-EN 1B :

Dapat menjadi cairan elektrolit pasien pada kasus pasien yang sedang dehidrasi karena tidak mendapat asupan oral dan pasien yang sedang demam. Selain itu cairan ini bisa diberikan kepada bayi prematur maupun bayi yang baru lahir sebagai cairan elektrolitnya.

6. KA-EN 3A & KA-EN 3B

Komposisi :

    KA-EN 3A
    Sodium klorida 2,34 g
    Potassium klorida 0,75 g
    Sodium laktat 2,24 g
    Anhydrous dekstros 27 g
    Cairan elektrolit (meq/L): Na + 60,K+10,Cl-50,glukosa 27g/L,kcal/L:108
    KA-EN 3B
    Sodium klorida 1,75 g
    Ptasium klorida 1,5 g
    Sodium laktat 2,24
    Anhydrous dekstros 27 g
    Cairan elektrolit (mEq/L) : Na + (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glukosa (27g/L),kcal/L (108)

Manfaat kedua larutan ini adalah :

Membantu memenuhi kebutuhan pasien akan cairan dan elektrolit karena kandungan kaliumnya (pada KA-EN 3A mengandung kalium 10 mEq/L dan KA-EN 3B mengandung kalium 20 mEq/L) yang cukup walaupun pasien sudah melakukan ekskresi harian.

7. KA-EN MG3

Komposisi :

    Sodium klorida 1,75 g
    Anhydrous dekstros 100 g
    Sodium laktat 2,24 g
    Cairan elektrolit (mEq/L) yang terdiri dari: Na+ (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glikosa (100 g/L),kcal/l (400)

Manfaatnya yakni membantu cairan elektrolit harian pasien maupun saat pasien mendapat asupan oral terbatas, memenuhi kebutuhan kalium pasien (20 mEq/L) dan sebagai suplemen NPC yang dibutuhkan pasien (400 kcal/L).

8. KA-EN 4A

Memiliki komposisi (per 1000 ml), yang mengandung :

    Na 30 mEq/L
    Cl 20 mEq/L
    K 0 mEq/L
    Laktat 10 mEq/L
    Glukosa 40 gr/L

Manfaat larutan ini yakni dapat diberikan sebagai larutan infus untuk bayi dan anak-anak, menormalkan kadar konsentrasi kalium serum pada pasien, membantu pasien mendapatkan cairan kembali ketika mengalami dehidrasi hipertonik.

9. KA-EN 4B

Komposisinya yaitu :

    Na 30 mEq/L
    K 8 mEq/L
    Laktat 10 mEq/L
    Glukosa 37,5 gr/L
    Cl 28 mEq/L

ads

Manfaat cairan infus KA-EN 4B :

Dapat diberikan pada bayi dan anak–anak usia kurang dari 3 tahun sebagai cairan infus bagi mereka, mengurangi resiko hipokalemia ketika pasien kekurangan kalium dan mengganti cairan elektrolit pasien ketika dehidrasi hipertonik.

10. Otsu-NS

Komposisinya terdiri dari elektrolit (mEq/L) :

    Na+=154
    Cl- +154

Manfaat cairan Otsu-NS yakni mengganti Na dan Cl ketika pasien diare,mengganti kehilangan natrium pada pasien saat asidosis diabetikum,insufisiensi adrenokortikal,dan luka bakar. Selain itu, mengganti cairan saat pasien mengalami dehidrasi akut.

11. Otsu-RL

Komposisi terdiri dari cairan elektrolit (mEq/L), yaitu :

    Na+ =130
    K+ = 4
    Cl- =108.7
    Laktat = 28
    Ca++ = 2.7

Manfaatnya yaitu memberi pasien ion bikarbonat dan sebagai cairan asidosi metabolik dan sebagai resuisitasi.

12. MARTOS-10

Komposisi : 400 kcal/L

Manfaat cairan ini adalah dapat membantu mencukupi suplai air dan karbohidray pada pasien diabetik secara parental dan dapat memberi nutrisi eksogen pada pasien kritis penderita tumor,infeksi berat,pasien stres berat maupun pasien mengalami defisiensi protein.

13. AMIPAREN

Komposisi tiap liter dari Amiparen terdiri dari beberapa kandungan yaitu:

L-leucine 14g, L-isoleucine 8g, L-valine 8g,lysine acetate 14,8g (L-lysine equivalent 10,5g), L-threonine 5,7g,L-tryptophan 2g,L-methionine 3,9g,L-phenylalanine 7g,L-cysteine 1g,L-tyrosine 0,5g, L-arginine 10,5g,L-histidine 5g,L-alanine 8g, L-proline 5g,L-serine 3g,aminoacetic acid 5,9g,L-aspartic acid 30 w/w%,total nitrogen 15,7g,sodium kurang lebih 2 mEq,acetate kira-kira 1220 mEq dan kandungan Sodium bisulfit ditambahkan sebagai stabilisator.

Cairan ini bermanfaat bagi pasien yang mengalami stres metabolik berat, mengalami luka bakar, kwasiokor dan sebagai kebutuhan nutrisi secara parental.

14. AMINOVEL- 600

Komposisi cairan ini tiap 600 liter terdiri atas :

    amino acid (L-form) 50g
    D-sorbitol 100g
    ascorbic acid 400mg
    inositol 500mg
    nicotinamide 60mg
    pyridoxine HCl 40mg,
    riboflavin sodium phosphate 2,5mg.
    Selain itu komposisinya terdiri dari elektrolit:
    Sodium 35 mEq
    potassium 25 mEq
    magnesium 5 mEq
    acetate 35 mEq
    maleate 22 mEq
    chloride 38 mEq

Manfaatnya adalah meningkatkan kebutuhan metabolik pada pasien yang mengalami luka bakar, trauma pasca operasi serta pasien yang mengalami stres metabolik sedang. Selain itu, cairan diberikan kepada pasien GI sebagai penambah nutrisi.

15. TUTOFUSIN OPS

Komposisi tiap liternya adalah:

    Natrium = 100 mEq
    Kalium = 18 mEq
    Kalsium = 4 mEq
    Sorbitol = 50 gram
    Klorida = 90 mEq
    Magnesium =6 mEq

Manfaatnya yakni memenuhi kebutuhan pasien akan air dan cairan elektrolit baik saat sebelum,sedang dan sesudah operasi. Selain itu, dapat membantu pasien mendapatkan kembali air dan cairan elektrolit saat mengalami dehidrasi isotonik dan kehilangan cairan intarselular, juga memenuhi kebutuhan pasien akan makanan yang mengandung karbohidrat secara parsial.




Sumber                                                                                                                                              


Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Menentukan Kalor Yang Hilang Dalam Proses Pertukaran Kalor”

nama alat-alat medis

Makalah teori ernestine