SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI LUAR NEGERI
Wawasan Nusantara
Disusun
Oleh :
Lulus
Fitriani :16150007
Eklyn
Inggriani Sutanto
:16150022
Indra
Wati Sandra Mone :16150002
Leny
Marlina
:16150018
Meriana
Gole Magho Naga :16150005
Elisabeth
Reneldista
:16150032
Wina
Dalianti
:16150033
Kelas : A
13.1
PRODI :
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2016
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sejarah Pelayanan
Kebidanan di Luar Negeri”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Konsep Kebidanan di Universitas Muhammadiyah Semarang.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Siti
Nurjanah, S. SiT selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Kebidanan.
2. Semua
pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah yang berjudul “Sejarah
Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri”.
Kami
menyadari bahwa penyelesaian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dalam segi pembahasan, penulisan dan penyusunan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritk dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah Konsep Kebidanan
untuk menyempurkan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Penulisan makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dari Ibu Siti Nurjanah, S. SiT sebagai dosen pengampu mata kuliah Konsep Kebidanan. Dengan dibuatnya makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan sejarah pelayanan kebidanan di luar negeri. Penulisan makalah ini merupakan penjelasan mengenai sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri.
Bidan merupakan profesi keahlian yang dimiliki oleh seorang wanita untuk menemani dan menolong persalinan disebut “midwife” yang artinya “bersama wanita”. Awal perkembangan pelayanan kebidanan dimulai di Yunani oleh Hipocrates (640-370 SM) (Purwandari, 2006: 12).
Dengan terselesaiknannya penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa dan para pembaca dapat mengetahui bagaimana sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri. Dari latar belakang diatas, maka kami mengambil judul “ Sejarah Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri?
2. Siapa negara pencetus pelayanan kebidanan di luar negeri?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri.
2. Agar diketahui negara pencetus pelayanan kebidanan di luar negeri.
Penulisan makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dari Ibu Siti Nurjanah, S. SiT sebagai dosen pengampu mata kuliah Konsep Kebidanan. Dengan dibuatnya makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan sejarah pelayanan kebidanan di luar negeri. Penulisan makalah ini merupakan penjelasan mengenai sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri.
Bidan merupakan profesi keahlian yang dimiliki oleh seorang wanita untuk menemani dan menolong persalinan disebut “midwife” yang artinya “bersama wanita”. Awal perkembangan pelayanan kebidanan dimulai di Yunani oleh Hipocrates (640-370 SM) (Purwandari, 2006: 12).
Dengan terselesaiknannya penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa dan para pembaca dapat mengetahui bagaimana sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri. Dari latar belakang diatas, maka kami mengambil judul “ Sejarah Perkembangan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri?
2. Siapa negara pencetus pelayanan kebidanan di luar negeri?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri.
2. Agar diketahui negara pencetus pelayanan kebidanan di luar negeri.
1. Manfaat
2. Untuk
memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai sejarah perkembangan pelayanan
kebidanan di luar negeri .
3. Sebagai
perbandingan antara perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri dan
perkembangan pelayanan kebidanan di dalam negeri.
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI LUAR NEGERI
Menurut
(Purwandari 2006: 12) Bidan merupakan profesi keahlian yang dimiliki oleh
seorang wanita untuk menemani dan menolong persalinan disebut “midwife” yang
artinya “bersama wanita”. Awal perkembangan pelayanan kebidanan di Yunani
dimulai oleh Hipocrates (460-370 SM) yang mendapat kehormatan sebagai Bapak
Pengobatan, beliau berasal dari Yunani yang menaruh minat terhadap kebidanan.
Ia menganjurkan wanita yang yang sedang mendapat pelayanan selayaknya bersalin
dengan dasar kemanusiaan dan meringankan penderitaan wanita. Oleh karena
anjuran tersebut, Yunani dan Romawi menjadi negara yang lebih dulu merawat
penderita nifas.
Soranus
berasal dari Efesus-Turki (98-138 SM) yang mendapat sebutan kehormatan sebagai
Bapak Kebidanan karena yang pertama kalai menaruh minat terhadap kebidanan
sesudah Hipocrates. Soranus berpendapat bahwa seorang bidan hendaknya seorang
ibu yang telah mengalami sendiri kelahiran bayi. Seorang bidan tidak takut
terhadap hantu, setan dan menjauhkan takhayul.
Menurut
Walyani (2014: 26- 31) Orang-orang yang berpengaruh dalam kebidanan, adalah :
1. Yunani
Hipocrates pada
tahun 370-460 sebelum masehi. Beliau mendapatkan sebutanBapak Pengobatan.
2. Roma
Soranus
pada tahun 98-138 sesudah masehi beliau disebut Bapak Kebidanan.
3. Italia
4. Vesaliuse
5. Febricus
6. Eustachius
yang menemukan tuba Eustachius (saluran yang menghubungkan hidung, telinga dan
tenggorokan).
7. Fallopius
menemukan Tuba Fallopii (saluran yang menghubungan ovarium dan uterus).
8. Arantius
menemukan Ductus Arantii (pembuluh darah sementara pada janin)
9. Perancis
10. Amroise
Pare (1510=1590) beliau sebagai seoarang bedah, tetapi juga memberikan
kontribusi dalam bidang Obstetri dan Gynekologi.
11. Grllemau,
beliau adalah murid dari Amroise Pare yang membantu dan meneruskan minat
gurunya.
12. Louise
Bourgeois/Boursie (1563/1636) ia adalah seorang bidan yang cakap, juga murid
Amroise Pare.
13. Francois
Mauriceau
menemukan
suatu cara untuk melahirkan kepala pada letak sungsang agar lebih mudah yaitu
dengan memasukkan dua jari ke dalam mulut bayi agar kepala bertambah fleksi.
5. Inggris
6. William
Smellie (1697-1763)
Beliau
mengubah bentuk cunam, serta menulis buku tentang pemasangan cunam dengan
karangan yang lengkap, ukuran-ukuran panggul dan perbedaan pangul sempit dan
biasa.
1. William
Hunter (1718-1783)
Murid
dari Willian Smellie, yang meneruskan usahanya.
6. Amerika
Serikat
7. Dr. James
Lloyd (1728-1810)
8. Dr.
Willian Shippen (1736-1808)
Pada
tahun 1762 Dr. William Shippen mendirikan kusus kebidanan di Philadelphia
Gazette.
1. Dr.
Samuel Brad yang hidup pada tahun 1742-1821
Dr. Samuel
Brad menulis buku kebidanan. Isis buku tersebut antara lain adalah:
1. a) Cara
pengukuran conjugata diagnosis
2. b)
Kelainan-kelainan panggul
3. c)
Melarang pemeriksaan dalam bila tidak ada indikasi.
4. Dr.
Walter Channing (1786-1876)
Dr.
Walter Channing adalah seorang dokter yang pertama kali memperhatikan keadaan
nifas di RSU Boston, Amerika Serikat.
1. Masa
Sebelum Masehi
Menurut
Mufdililad (2012: 59- 74) masa sebelum masehi merupakan awal keberadaan
manusia, fakta adanya pembantu kelahiran baik dari keluarga maupun di luar
keluarga yang mempunyai pengalaman dalam kelahiran. Tidak menetapkan bayaran
tetapi mendapatkan hadiah.
1. Mesir
Kebidanan
pertama kali dikenal di Mesir:
·
Suatu hal yang mulia
·
Diberkahi oleh dewa
·
Mempunyai UU dalam mengontrol praktek dan harus memanggil asisten
dari tabib konsultan bila ada masalah selama persalinan.
Sekolah
kebidanan pertama didirikan oleh bangsa Mesir. Pengetahuan yang dipelajari
yaitu anatomi, psikologi. Cara memimpin persalinan dan perawatan bayi baru
lahir juga mempelajari sirkumsisi. Tokoh kebidanan di Mesir adalah Socrates dan
Aristoteles.
2. Yahudi
Pertolongan
persalinan di bangsa Yahudi banyak mencontoh pada bangsa Mesir, hal ini
dibuktikan pada pengobatan dan pendidikan kebidanan yang didapatkan dari bangsa
Mesir. Hyigiene merupakan hal yang paling utama dalam menolong persalinan,
temasuk didalamnya merangsang persalinan dengan bantuan mantra-mantra.
Perawatan
neonatus bangsa Yahudi meliputi memotong tali pusat, memandikan bayi, menggosok
badan bayi dengan garam dan membungkusnya dengan bedongan. Bidan-bidan di
Yahudi telah mendapatkan bayaran atas jasanya.
3. Yunani
Pada saat
ini sudah ada bidan untuk menolong persalinan, tapi bidan harus telah mempunyai
anak sendiri dan dibayar atas pelayanan dan ada UU keras yang mengontrol
praktek bidan. Hipocrates (460-377 SM) sebagai bapak ilmu kedokteran pertama
kali menemukan kasus kematian akibat puerperal. Aristoteles mengajarkan
pengaruh praktek kebidanan.
4. Roma
Ada dua
tipe kebidanan di Roma :
·
Memiliki kemampuan sebagai pemimpin atau obstreti yang melakuan
praktek sendiri.
·
Memiliki status lebih rendah dimana mereka melalui perawatan
banyak secara tradisional.
2. Masa
Pertengahan (1000 – 1500 M)
Perkembangan
kebidanan seiring dengan penyebaran agama kristen. Pengetahuan obstetric membuat
beberapa penemuan dan kebutuhan akan bidan untuk dididik telah diakui.
Kebidanan telah dipraktekkan secara utuh oleh wanita biasa.
1. Roma
Soranus
(98-138 M) adalah seorang spesialis pertama dalam bidang Obstreti Ginekologi.
Galen (129-201 M) menulis beberapa teks tentang pengobatan termasuk didalamnya
obstetri dan ginekolohi serviks dengan menggunakan jari.
Ia
merupakan spesialis obgyin pertama kali dia menulis buku kabidanan untuk
pertama kalinya dan dia juga yang menggambarkan kualitas atau syarat seorang
bidan yang profesional. Beliau yang pertama kali yang menguraikan tentang Versi
Podalic.
2.
Salerno
Seorang
dokter perempuan bernama Trotula yang berasal dari Sekolah
Kedokteran terkenal di negeri ini, menulis sebuah karangan Gynekologi dan
Kebidanan di mana ia menjelaskan penanganan emergensi bagi bidan dalam
penatalaksanaan Retensio Placenta, Perawatan Nifas, Pemeriksaan Bayi Baru
Lahir.
Ia juga
menjelaskan pentingnya seorang bidan memiliki kepercayaan dan pendekatan etis
dalam pekerjaannya. Trotula juga orang yang pertama kali
berusaha memperbaiki Laseri Parineum derajad tiga.
3.
Kerajaan Byzantium
Daerah di
Eropa bagian timur dengan ibu kota Constantinopel, disini pertama kali
diketahui adanya rumah sakit kebidanan yang berdiri selama abad ke-12. Paulus
of Aegina, adalah penulis ternama waktu itu mengatakan telah ada bidan
perempuan pertama kali.
4. Arabia
Dua
dokter arab, Rhazez (860-932 M) dan Avincenna (80-1037 M) menulis tentang
prosedur kebidanan termasuk didalamnya alat-alat yang digunakan untuk persalinan.
3. Masa
Kebangkitan (1500-1700 M)
Pada abad
ke-12 sedikit kemajuan telah dibuat dalam hal kebidanan sampai abad ke-16.
pengetahuan tentang Anatomi Fisiologi telah maju dengan pesat melalui jasa
beberapa orang seperti Leonard de Vinci, Gabriello Fallopio of Italy
dan Andreas Vesallius of Belgium.
1. Perancis
·
Ambroisepare (1510-1590 M) terkenal sebagai seorang ahli bedah,
tetapi dia juga memiliki konstribusi dalam obstretri dan ginokologi yaitu vacum
ekstraksi. Beliau juga mendirikan sekolah kebidanan pertama di Perancis.
·
Francois Mauriceau (1637-1709 M) seorang ahli yang pertama kali
menemukan adanya kehamilan tuba dan presentasi muka dengan letak dahi. Dia
secara detail menggambarkan mekanisme persalinannya dan tehnik Moriso.
·
Lousye Bourgois (1563-1636 M) bidan yang pertama kali menerbitkan
buku tentang kebidanan.
·
Marie Lauyse Duge (abad XVII) bidan yang pertama kali melakukan
penelitian tentang kelahiran bayi, melalui laporan pencatatan dan statistik
40.000 wanita yang ditolong persalinannya.
2. Jerman
Justine
Siegemundin (1645) tokoh kebidanan pertama kali di Jerman. Tahun 1690 dia
menerbitkan buku tentang kebidanan.
3. Switzerland
Jacob
Nuver, melakukan operasi SC Pada isterinya, dia menunggu kelahiran anaknya yang
lebih lanjut dan hidup sampai 77 tahun.
4. Belanda
Hendrick
Van Roonhuyze (1622 – ?). yang mempromosikan seksio secarea dan Hendrick Van
Deventer (1651-1724) yang menggambarkan banyak kelainan punggul keduanya
memberikan kontribusi yang sangat penting pada pelayanan kebidanan dan telah
mempublikasikannya di Belanda. Mereka juga mendirikan organisasi profesi.
4. Awal Abad
XX (1700-1900)
William
Smellie dari Scotlandia (1677-1763) mengembangkan forcepss dengan kurva pelvik
seperti kurva shepalik. Dia memperkenalkan cara pengukuran konjungata
diagonalis dalam pelvi metri, menggambarkan metode tentang persalinan lahirnya
kepala pada presentasi bokong, dan penanganan resusitasi bayi asfiksia dengan
pemompaan paru-paru melalui sebuah metal kateler.
Ignaz
Phillip Semmelweis, seorang dokter dari Hungaria (1818-1865) mengenalkan
tentang cuci tangan yang bersih, mengacu pada pengendalian sepsis puerperium.
James
Young Simpson dari Edenburgh, Scotlandia (1811-1870) memperkenalkan dan
menggunakan anastesi umum.
Tahun
1824, James Blindell dari Inggris menjadi orang pertama yang berhasil menangani
pendarahan pospartum dengan menggunakan tranfusi darah.
Jean
Lubumean dari Perancis (orang kepercayaan Rene Leanec, penemu stetoskop pada
tahun 1819) pertama kali mendengar bunyi jantung janin dengan stetoskop pada
tahun 1920.
John
Charles Weaven dari Inggris (1811-1859), pada tahun 1843 adalah orang pertama
yang melakukan tes urin pada perempuan hamil untuk pemeriksaan dan
menghubungkan kehadirannya dengan eklampsia.
Adolf
Pinard dari Perancis (1844-1934) pada tahun 1878, mengumumkan kerjanya pada
palasi abdominal.
Carl
Crede dari Jerman (1819-1892) menggambarkan metode stimulasi urin yang lembut
dan lentur untuk mengeluarkan plasenta.
Juduig
Bandl, dokter obstetri dari Jerman (1842-1992) pada tahun 1875, menggambarkan
lingkaran retraksi yang pasti muncul pada pertemuan segmen atas rahim dan
segmen bawah rahim dalam persalinan macet atau sulit.
Daunce
dari Bordeauz, pada tahun 1857, memperkenalkan penggunaan inkubator dalam
perawataan bayi prematur.
5. Abad XX
Sampai dengan Sekarang
1. Malaysia
Perkembangan
kebidanan di Malaysia bertujuan untuk menurunkan MMR dan IMR dengan menempatkan
bidan di desa. Mereka memiliki Basic atau dasar SMP + Juru rawat + 1 tahun
sekolah bidan. Bidan di Malaysia selama berabad-abad dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan pada ibu dan anak-anaknya. Bidan memepunyai penghargaan dan
wibawa yang cukup tinggi dikomunitasnya. Di wilayah utara malaysia profesi
bidan mempunyai organisasi yang diberi nama dengan “ Kesatuan Bidan di Wilayah
Utara”. Peran bidan di malaysia dalam pelayanan kebidanan yaitu membantu
persalinan, melayani konseling dan ahli gizi, dan sebagai ahli pijat perempuan.
Saat ini
profesi bidan sudah diakui dengan baik dimasyarakat dan dipemerintah. Bidan tidak
lagi menjadi orang pertama yang disalahkan dan diberi tekanan jika terdapat
suatu masalah dan bidan di Malaysia sedang menggalangkan program persalinan di
rumah. Mereka merujuk pada negara Eropa dan USA, alasan mereka menunjuk negara
maju tersebut karena persalinan di rumah dianggap memberikan rasa aman dan
nyaman dibandingkan persalinan di rumah sakit.
2. Jepang
Sekolah
bidan di jepang dimulai pada tahun 1912,pendidikan bidan disini dengan Basic
(dasar) sekolah perawat selama 3 tahun ditambah 6 bulan sampai 1 tahun
pendidikan bidan. Tujuan pelaksanaan pendidikan bidan ini adalah untuk
mengangkat pelayanan kebidanan dan neonatos tetapi pada masa itu timbal masalah
karena masih kurang tenaga bidan serta bidan hanya mampu melakukan pertolongan
persalinan normal saja, tidak siap jika terdapat kegawatdaruratan sehingga
dapat disimpulkan bahwa kualitas bidan belum memuaskan.
3.
Australia
Australia
sudah pada titik perubahan terbesar pada pendidikan kebidanan, sistem ini
menunjukkan bahwa seorang bidan adalah seorang perawat yang terintegrasi dengan
kualifikasi kebidanan. Konsekuensinya banyak bidan-bidan yang telah mengikuti
pelatihan di Amerika dan Eropa tidak dapat mendasar tanpa pelatihan perawatan.
Siswa-siswi yang telah mengikuti kebidanan pertama kali harus terdaftar sebagai
perawatan. Kebidanan swasta di Australia berada pada titik awal kritis pada
tahun 1990 berjuang untuk bertahan pada waktu perubahan besar. Profesi
keperawatan di Australia menolak hak bidan sebagai identitas profesi yang
terpisah.
Pendidikan
bidan di Australia dimulai dengan Basic(dasar) perawat ditambah 2 tahun. Sejak
tahun 2000 telah dibuka University of Technology of sidney yaitu S2 (Doctor of
midwifery). Pendidikan kebidanan di Australia terpengaruh oleh model
kolonialisme inggris terhadap penerimaan pendidikan perawat. Tidak ada perawat
tanpa kebidanan dan kebidanan tanpa keperawatan.
4.
Spanyol
Spanyol
merupakan salah satu negara di benua Eropa yang telah lama mengenal profesi
bidan. Pendidikan bidan Ibukota Madrid dimulai tahun 1789. Bidan disiapkan
untuk bekerja secara mandiri di masyarakat, terutama dikalangan petani dan
buruh menengah kebawah. Pada tahun 1932 pendidikan bidan disini secara resmi
menjadi School of Midwives. Antara tahun 1897 sampai 1988 pendidikan bidan untuk
sementara di tutup karena diadakan penyesuaian kurikulum bidan menurut
ketentuan negara masyarakat mereka.
5.
Ontario Canada
Mulai
tahun 1998 wanita dan keluarga tidak puas dengan sistem perawatan. Maternity di
Ontaro memiliki latar pendidikan yang berbeda-beda yang terbanyak adalah
berasal dari pendidikan di Britain, beberapa pendidikan kebidanan formal di UK
Belanda, jerman dan beberapa memiliki latar belakang perawat. Di Ontario secara
resmi pendidikan 3 tahun dan mereka yang telah memiliki ijazah bidan diberi
kesempatan untuk registrasi dan izin praktik.
6.
Denmark
Denmark
merupakan negara Eropa lainnya yang berpendapat bahwa profesi bidan tersendiri.
Pendidikan bidan disini dimulai pada tahun 1787 dan pada tahun yang sama
merayakn berdirinya 200 tahun sekolah bidan. Kini ada 2 pendidikan bidan di
Denmark. Setiap tahunnya menerima siswa dengan lama pendidikan bidan di
Denmark. Setiap tahunnya menerima siswa dengan lama pendidikan 3 tahun direct
entry. Mereka yang menjadi perawat maka pendidikan didasarkan atas perawat maka
pendidikannya di tempuh 2 tahun. Hal ini menimbulkan kontraversi di kalangan
bidan sendiri. Pendidikan post graduate bagi bidan selama 9 bulan dalam bidang
pendidikan dan pengelolaan. Tahun 1973 disusun rangkaian pedoman bagi bidan yang
mengelompokkan klien dalam beberapa resiko yang terjadi. Hal ini menimbulkan
masalah, karena tidak jelas batasan resiko rendah dan tinggi. Pada tahun 1980
diadakan perubahan pedoman baru yang isinya sama sekali tidak menyinggung
masalah resiko. Yang tercantum dalam kata pengantar masa kehamilan adalah
sebagai berikut “The perinatal period is abnormal period of family life. The
woman, her family and close friend shouid be central. The midwife, doctor and
any other staff are only to support the woman and her family”penekanan
pelayanannya adalah pada kesehatan dan non invasi care.
7. New
zealand
Selama 50
tahun sejarah kebidanan hanya terpaku pada medikalisasi kelahiran bayi yang
progresif . Pada tahun 1970 selandia baru telah menerapkan medikalisasi
kehamilab , ini di dasarkan pada pendekatan mahasiswa pasca sarjana kebidanan
dan universitas auckland untuk terjun kerumah sakit pemerintah khusus wanita .
perkumpulan home birth di auckland dibentuk tahun 1978 , ini adalah salah satu
gerakan politis untuk melindungi home birth . dimulai dengan keanggotaan 150
orang dan menjadi organisasi nasional dalam 2 tahun yaitu NZNA ( New Zaeland
Association ) . Perkumpulan ini didukung oleh para langganan , donatur dan
tenaga kerja sukarela atau fulutatif yang bertanggung jawab atas banyaknya
perubahan positif dalam sistem rumah sakit . Pada tahun 1980 NZNA membuat garis
besar mempunyai statement kebijakan atas pembatasan rumah , hal ini telah
disampaikan oleh penasehat panitia material java kepada jawatan kesehatan .
panitia maternal jasa adalah suatu panitia dimana dokter kandungan menyatakan
peraturan mengenai survei maternal terutama dalam hal merawat rumah .
Sekarang
NZNA telah membuat kemajuan yang patut dipertimbangkan dalam menerapkan konsep
general perawat secara berkesinambungan menyediakan pelayanan dari kelahiran
sampai meninggal . sejak tahun 1904 RS menyediakan pelayanan pelatihan
kebidanan selama 6 bulan dan ditutup tahun 1979 , sebagai penggantinya sejak
tahun 1978 beberapa politeknik keperawatan berdiri di Selandia baru , selain
itu ada yang melanjutkan pendidikan ke australian dan UK untuk memperoleh
keahlian kebidanan . Tercatat 86% bidan telah memperoleh pendidikan kebidanan
di luar negri . pada 1986 dari 206 bidan yang ada dan hanya 29 orang lulusan
kebidanan Selandia baru tahun 1987.
8.
Amerika ( USA )
Zaman
dahulu kala di Amerika Serikat persalinan ditolong oleh dukun beranak yang tak
berpendidikan , biasanya bila seseorang wanita suka melahirkan ahli obat
menganjurkan supaya wanita itu di usir serta ditakuti agar rasa sakit bertambah
dan kelahiran menjadi mudah karena kesakitan dan kesedihan .
Kebidanan
di Amerika Serikat hampir dirusak oleh pertentangan profesi medis ( Arney 1982
) . Imigran baru yang datang ke Amerika Serikat membawa serta bidan mereka , tapi
ketika populasi makin sejahtera mereka mencari jasa dokter .
Mary
Breckinridge telah melihat bidan bekerja di Eropa , dilatih di Inggris sebelum
kembali di Kentucky membentuk FNS (frointher Nursing Service ) . Meskipun
melayani populasi yang tidak baik , jasa bidan menunjukkan hasil maternal dan
bayi yang lebih baik ( Haire 1990 ) .
Menurut
catatan Thomas yang pertama kali berpraktik kebinanan di Amerika adalah Samuel
Fuller dengan isterinya kemudian menjual kepada orang lain yang menaruh minat
terhadap kebidanan yaitu Anne Hucthinson.
Perkembangan
pendidikan Nurse-Midwifery di USA dimulai pada tahun 1990 dan memeperoleh
akreditasi pada tahun 1935.
Terdapat
beberapa tipe jenjang pendidikan kebidanan diantaranya :
·
Certified Nurse Midwifery
1. Terdiri
dari 2 disiplin ilmu yaitu nurse dan midwifery.
2. CNM
mempunyai sertifikat praktik legal yang berlaku di 50 negara bagian Amerika.
3. Tempat
kuliah di The American Collage of Nurce Midwives atau ACNM.
·
Direct Entry Midwife atau DEM
1. Praktisi
independen yang menempuh pendidikan kebidanan melalui Self Study, magang
sekolah kebidanan atau universitas yang mempunyai program dasar disiplin ilmu
keperawatan.
2. DEM tidak
diperbolehkan di 16 negara bagian Amerika.
·
Certified Midwifery
1. Individu
yang menempuh pendidikan kebidanan.
2. Tempat
kuliah di The American Collageof Nurse Midwives.
·
Certified Professional Midwives atau CPM
1. Individu
yang menempuh pendidikan kebidanan yang telah memenuhi standart internasional
sertifikasi dari NORTH American Registry of Idwives atau NARM dan berkualitas
untuk disiapkan menjadi model perawatan kebidanan.
2. Sertifikat
yang meliputi pengetahuan, keterampilan, pengalaman vital, untuk bertanggung
jawab sebagai praktisi kebidanan.
·
Lay Midwives
1. Bidan
yang tidak mendapat sertifikasi dan tidak berlisensi.
2. Menempuh
pendidikan formal.
3. Tapi
bukan berarti ini pendidikan bidan yang paling rendah levelnya.
4. Disebut
juga dengan Tradisional Midwives.
5. Inggris
Bidan adalah pembantu
kelahiran tradisional. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh secara turun
menurun. Pada abad pertengahan, beberapa bidan tradisional dikutuk sebagai
penyihir dan dibakar di tiang. Bidan juga dianggap sebagai suatu ancaman
terhadap pria yang sedang berusaha mencari untuk duduk sebagai pemegang tunggal
seni perawatan. Abad XIV dilembaga pensiun Inggris bidan dibayar oleh kerajaan
atas jasa yang diberikan. Bidan tersebut mendapat penghormatan yang tinggi. Abad
XVII, muncul bidan pria atau praktisi medis yang mempunyai spesialis dalam
kelahiran anak. Kemunculan pembantu kelahiran pria, menimbulkan pengingkatan
penerimaan masyarakat pada mereka dalam suatu area yang sebelumnya
dipertimbangkan sebagai tanggung jawab wanita. Hal ini secara tidak langsung
menyebabkan kebebasan bidan telah rusak, sementara pendidikan dan kemanpuan
membaca para bidan rendah. Peningkatan beberapa bidan
antara lain adalah : Ny.Sarah Stone, 1737, menerbitkan “Praktik Lengkap
Kebinanan”. Ny. Sarah Stone menekankan pentingnya pengetahuan menyeluruh
tentang anatomi dan merekomendasikan bantuan operasi. Untuk mengatasi peningkatan
bidan pria, Ny.Sarah Stone menyarankan bidan harus meningkatkan kemampuan
mereka dalam kasus abnormal.
9.
Belanda
Hendrick
VandroohUize (1622) beliau yang pertama melakukan SC.
Hendrick
Van Deventer (1651-1724) menggambarkan beberapa bentuk dari panggul.
Di negara
Belanda profesi bidan mendapatkan pengakuan yang jelas dan nyata dimana 50%
persalinan dimasyarakat ditolong oleh bidan. Keunggulan bidan di Belanda adalah
pendekatan terhadap perempuan, hal inilah yang menjadi tanda tanya dokter
mengapa bidan sangat pintar dalam pendekatan terhadap perempuan. Negara Belanda
merupakan salah satu negara yang teguh berpendapat bahwa pendidikan harus
dilakukan dari pendidikan perawat. Akademi pendidikan bidan pertama kali pada
tahun 1861 di Rumah Sakit Universitas Amstedam. Akademi kedua dibuka pada tahun
yang sama bertempat di Rotterdam dan yang ketiga pada tahun 1913 di Haerland.
Pada awalnya pendidikan bidan 2 tahun, kemudian menjadi 3 tahun dan kini 4
tahun (sejak 1994). Pendidikannya adalah Direct Entry dengan dasar lulusan SLTA
3 tahun. Tugas pokok bidan di Belanda adalah keadaan yang normal dan merujuk
keadaan yang abnormal kedokter ahli kebinanan. Otoritas bidan sejak tahun 1965,
dengan berorientasi bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu persalinan
yang alami, sehingga mayoritas perempuan melahirkan di rumah yang pertolongan
persalinannya bidan.
10.
Selandia Baru
Pada 20
tahun terakhir tidak ada bidan. Bidan tidak diijinkan untuk bertanggung jawab
dalam perawatan selama kehamilan normal dan kelahiran, tapi telah bekerja
dibawah arahan medis.
Pelatihan
kebidanan muncul pada tahun 1779. 50 tahun bebas dari akses menyebabkan
hilangnya peran bidan dalam institusi besar. Sentralisasi jasa telah membawa
tertutupnya unit lebih jauh terhadap resiko masa depan bidan (Donley 1990).
Pendekatan
oleh perguruan tinggi bidan di Selandia Baru menghasilkan amandemen hukum. Hal
ini mengijinkan bidan untuk sekali lagi memiliki status yang sama dengan dokter
berdasarkan tanggung jawab perawatan selama kelahiran (Guillang1990).
Tahun
1990 pemerintah Selandia Baru menyetujui perlunya perubahan UU yang mengatur
praktik kebidanan. Pada tahun 1980 terdapat pendidikan politeknik. Peserta
didiknya adalah perawat yang terdaftar dan telah mempunyai latar belakang
akademik yang kuat terhadap pendidikan.
Tahun
1989 pendidikan kebidanan dipisahkan dari pendidikan keperawatan. Tahun 1990
bidan boleh praktik mandiri. Tahun 1992 Aucland Institut of Technology dan
Otago Politechnic 1 membuka program langsung 3 tahun kebidanan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pelayanan bidan disetiap negara
berbeda. Dengan demikian uraian tersebut kita dapat jadikan pembading dan kita
pilih mengenai hal positif dan hal negatifnya dari perbedaan tersebut.
Perkembangan kebidanan telah mengalami kemajuan dan mendapatkan pengakuan di
setiap negara serta didukung oleh masyarakat. Dengan adanya kemajuan tersebut,
seorang bidan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang
ditindaklanjuti dengan mendirikan jejang pendidikan yang lebih tinggi
1. Saran
Penulis
menyarankan untuk pembaca terutama mahasiswa kebidanan agar mempelajari dan
membandingkan pelayanan kebidanan yang ada di luar negeri dengan di dalam
negeri serta mengambil hal yang positif yang ada di negeri yang mungkin bisa
diterapkan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Mufdlilah,
dkk. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Purwandari,
Atik. 2006. Konsep Kebidanan: Sejarah dan Profesionalisme.
Jakarta:
EGC
Walyani,
Elisabeth Siwi dan Th.Endang Purwoastuti. 2014. Konsep kebidanan.
Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Komentar
Posting Komentar